Selasa, 01 September 2009

Dari Lereng Lawu

Terkadang di sela-sela keseibukanku, hal inilah yang aku sangat rindukan. Duduk (maupun berdiri), sendiri meresapi, memandang langit dan bumi, melihat kesibukan manusia kecil nun jauh di sana, menjauh dari segala kepusingan dan hiruk pikuk masalah yang ada.


Terkadang di celah-celah kejenuhanku, diam seperti inilah yang aku sangat inginkan. Menjelajah pandangan ke setiap pelosok jalan, mengedarkan pikiran ke seantero jalan dan lika-liku gang, tersenyum sendiri akan segala kebodohan.


Dan terkadang pula di saat-saat inilah rasa sesal kembali menyelip, mencari kesempatan untuk dapat memasuki relung jiwa, mencoba mencari jalan untuk muncul ke permukaan hingga akhirnya timbul tanya dalam hati akankah waktu dapat berputar kembali...


Berada jauh dari sumber peradaban ini membuatku bertanya, apakah yang dicari manusia yang sengaja hidup dan tinggal di sini? Akankah mereka bahagia dengan apa yang mereka cari? Ataukah cukup dengan apa yang mereka telah dapati dan miliki?

Aku tak pernah tahu jawabnya...

Karena aku tak pernah menanyakannya...


(Lamaaaaaaa setelah vakum dari dunia, aku mencoba kembali menulis. Gak tahu kenapa baru sekarang. Mungkin momentum hari kemerdekaan ini yang membuatku kembali ingin menulis, setelah semalam merinding dari jam 21.00 WITA hingga 02.00 WITA karena mendengar lagu-lagu perjuangan itu. Kemudian aku bertanya, apakah aku sudah menjadi manusia berguna bagi manusia lainnya?)

[ditulis pada tanggal 6 April 2009]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar